Entah kenapa pada kali ini saya ingin membuat sebuah
postingan tentang pengalaman-pengalaman saya dalam pembuatan skripsi.
sebenarnya pengalaman saya ini gak bagus-bagus banget, saya hanya berharap
“adik-adik” Mahasiswa bisa mengambil Hikmah dari pengalaman saya ini (Sok
Ustad).
Okelah, jadi begini.. cerita ini akan saya sajikan
dalam beberapa part, pokoknya pantengin terus jangan sampe kelewatan yaaa...
#Perbedaan MABA dengan
MALANG
Saya lulus S1 pada tahun 2013 tepatnya pada bulan
November. pada bulan tersebut lagi musimnya hujan lhoo (kok gak nyambung
sih??). Saya tarik sedikit waktu kebelakang deh, supaya kalian tau alur
kronologisnya,,hhehee
Pada kenyataannya, para mahasiswa tuh terkesan
asal-asalan dalam membuat skripsi, padahal waktu yang disediakan cukup banyak
lhoo. karena kalo udah semester akhir (semester 7-8) biasanya waktu perkuliahan
banyak yang senggang, malahan udah gak ada kegiatan perkuliahan. kita bisa
ambil kesimpulan, bahwa waktu para mahasiswa semester akhir jauh lebih senggang
disbanding para MABA (Mahasiswa Baru). makanya jangan heran, kalo kalian liat
para Mahasiswa Lapuk (Mahasiswa Lawas/Mahasiswa Tuwir/apalah seterah kalian
ajah,,hehe) kalo dating ke kampus kerjaannya Cuma mengikuti “perkuliahan”
singkat di Warkop-warkop deket kampus. Bagi para mahasiswa lapuk ini, kegiatan
kuliah sangatlah membosankan, disinilah muncul titik kejenuhan di tingkatan
paling bawah (zona degradasi).
Ada perbedaan yang sangat mencolok antara MABA
(MAhasiswa BAru) dengan MALANG (MAhasiswa LAmpau dan Galau). MABA tentunya
masih sangat rajin mengikuti kuliah beneran yang disajikan para Dosen, tapi
bagi MALANG mereka juga gak mau kalah rajin dengan MABA. Para kaum MALANG ini
sangatlah rajin menyambangi warkop untuk mengikuti “perkuliahan” yang disajikan
oleh akang-akang atau abang-abang warkop,hehe...
Para MABA ketika keluar kampus atau ketika jam
perkuliahan sudah berakhir, mereka dengan gagahnya menyandang tas dan menenteng
beberapa buku hasil pinjaman dari perpustakaan kampus (maklum, baru bikin kartu
perpus). Sedangkan Kaum MALANG keluar dari warkop sambil menenteng segudang
masalah dan keluhan,,hehe...
Keluhan Kaum MALANG ini macam-macam, mulai dari
skripsi yang gak kunjung tuntas, desakan ortu agar cepet-cepet lulus, pacar
yang minta kawin, dsb. (kalo disebutin banyak banget coy). saya akan bahas
satu-satu deh.
1.
Skripsi
yang gak kelar-kelar
sebenarnya
masalah skripsi yang gak kelar-kelar bisa diatasi kalo ajah tuh mahasiswa udah
mempersiapkan dari jauh-jauh hari, yah minimal sebelum semester 5 udah mulai
harus dipikirin mateng-mateng, skripsi seperti apa yang akan kita ajukan.
Terkadang,
ada beberapa kawan yang mengatakan “Ngerjain
Skripsi mah nyantai aja broo,nanti juga lulus” ini jelas pendapat yang
kurang memberikan motivasi kepada para Kaum MALANG.
2.
Desakan
Ortu
Enyak dan
Babeh dirumah udah pada berkoar-koar agar kita sesegera mungkin menyelesaikan
skripsi, karena rata-rata ortu tidak mau terus-terusan membiayai perkuliahan
kita. Ancamannya beragam, mulai dari Embargo
Uang Jajan, Motor disita, sampe Pemutusan
Uang SPP Kuliah. Ancama tersebut gak
melanggar HAM lho,karena Ortu punya kekuasaan Absolut. muahahahaaaaa....
3.
Desakan
Pacar (yg jomblo jangan baca bagian ini)
Bagian ini hanya khusus dibaca bagi yang sudah
memiliki pacar, yang belum segera cari kan banyak tuh stok “awewe” di Kampus.
Bagi yang
udah punya pacar, apalagi pacar tersebut sudah lulus kuliah, yang terjadi
adalah kita dapet ceramahan tiap hari dari doi. Bahkan kadang-kadang, sang
pacar tersebut udah mulai mengeluarkan kalimat saktinya “Skripsi ajah gak
diurusin, gimana mau ngurusin aku?”. Jleebbbbb bangett broo dapet untaian
kata-kata mutiara seperti itu. Rasanya gak bisa dijabarkan, krn emang bukan
aljabar, gak bisa juga diungkapkan dengan kata-kata, krn emang bukan pelajaran
Bahasa.
Bersambung....
Belum ada tanggapan untuk "PENGALAMAN MEMBUAT SKRIPSI – Part 1"
Post a Comment